Tutuyan, 23 Agustus 2025 - Upaya untuk menyatukan kalender Hijriah di seluruh dunia semakin menguat. Perbedaan penetapan awal bulan, khususnya bulan Ramadan dan Syawal, sering kali memicu polemik di kalangan umat Muslim. Sebuah kalender Hijriah global tunggal, yang didasarkan pada perhitungan astronomi yang akurat, kini menjadi wacana yang serius untuk menyatukan umat dalam ibadah dan perayaan.
Dasar Ilmiah dan Astronomis
Dalam kajian fiqih, penetapan awal bulan qamariyah (bulan berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi) dapat dilakukan melalui dua metode utama: rukyatul hilal (melihat langsung hilal atau bulan sabit pertama) dan hisab (perhitungan astronomi). Perbedaan metode ini, ditambah dengan perbedaan zona waktu dan kondisi cuaca, menjadi penyebab utama perbedaan awal bulan di berbagai negara.
Para ahli astronomi dan ilmuwan syariah mengusulkan sebuah kalender Hijriah global tunggal yang menggunakan kriteria hisab (perhitungan astronomi) yang telah disepakati. Kriteria ini didasarkan pada "imkanur rukyat", yaitu kemungkinan terlihatnya hilal. Namun, untuk kalender global tunggal, pendekatan yang lebih universal perlu diterapkan. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah menggunakan "garis tanggal internasional" sebagai acuan. Garis ini, yang secara astronomis dihitung dengan presisi, akan menentukan kapan hilal secara teoritis dapat terlihat untuk pertama kalinya di suatu wilayah di Bumi.
Manfaat dan Tantangan
Penerapan kalender Hijriah global tunggal ini akan membawa sejumlah manfaat signifikan:
Kesatuan Umat: Seluruh umat Muslim di berbagai belahan dunia akan memulai dan mengakhiri ibadah puasa Ramadan, merayakan Idul Fitri, dan melakukan ibadah lainnya secara serentak. Ini akan memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan.
Prediktabilitas dan Perencanaan: Kalender ini akan memungkinkan umat Muslim untuk merencanakan ibadah dan kegiatan sosial-ekonomi dengan lebih baik. Tanggal-tanggal penting seperti hari raya, haji, dan lainnya akan menjadi pasti.
Penyelarasan dengan Dunia Modern: Kalender global tunggal akan mempermudah sinkronisasi kalender Islam dengan kalender Masehi, yang digunakan secara luas dalam urusan global.
Meskipun demikian, gagasan ini juga menghadapi tantangan. Tantangan terbesar adalah penerimaan dari berbagai mazhab dan otoritas keagamaan di seluruh dunia. Sebagian besar masih memegang teguh metode rukyatul hilal. Oleh karena itu, diperlukan dialog yang konstruktif dan edukasi yang masif untuk menjelaskan dasar-dasar ilmiah dan manfaat dari kalender ini.
Kesimpulan
Menuju kalender Hijriah global tunggal adalah sebuah keniscayaan ilmiah dan kebutuhan sosial. Dengan didasarkan pada perhitungan astronomi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, kalender ini bukan hanya menyatukan waktu ibadah, tetapi juga menyatukan hati umat Muslim. Butuh waktu dan upaya kolektif untuk mewujudkannya, namun jika berhasil, ini akan menjadi tonggak sejarah yang akan membawa umat Islam ke era baru persatuan dan harmoni.
Download Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Klik kalender KHGT atau Klik Kalender KHGT dengan Masa
0 komentar :
Posting Komentar
Terima Kasih (Sukur Moanto')